I. Pendahuluan
CSR merupakan singkatan dari Corporate Social Responsibility yangsecara etimologi dapat diterjemahkan sebagai tanggung jawab sosial perusahaan.CSR merupakan bentuk perhatian dan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sosial masyarakat. Dengan menerapkan CSR perusahaan bisa mendapatkan image atau citra baik dimata masyarakat, mendapatkan dukungan dan simpatik serta sebagai acuan indikator oleh konsumen dalam keputusan pembelian. Beberapa perusahaan di Indonesia yang telah menerapkan CSR antara lain: PT. Djarum, PT. Unilever, PT. Danone, dll. (Ramadhan, 2012)
PT. Djarum adalah perusahaan rokok yang berpusat di Kudus, Jawa Tengah yang berdiri pada tanggal 25 Agustus 1950. PT. Djarum merupakan salah satu dari tiga perusahaan rokok terbesar di Indonesia selain PT. Gudang Garam dan PT. HM Sampoerna dan merupakan penyumbang Bea Cukai yang cukup besar bagi APBN negara. Sejarah Djarum berawal saat Oei Wie Gwan membeli usaha kecil dalam bidang kretek benama Djarum Gramophon kemudian dia mengubah namanya menjadi Djarum. Setelah kebakaran besar yang hampir memusnahkan perusahaan tahun 1963 Djarum kembali bangkit dan memodernisasikan peralatan di pabriknya. Tahun 1972 Djarum mulai mengekspor produk rokoknya ke luar negeri. (Ramadhan, 2012)
Program CSR yang dilakukan PT. Djarum dinamakan Djarum Foundation dimana dalam Djarum Foundation tersebut terdapat program :
· Bakti Sosial Djarum Foundation
· Bakti Olahraga Djarum Foundation
· Bakti Lingkungan Djarum Foundation
· Bakti Pendidikan Djarum Foundation
· Bakti Seni dan Budaya Djarum Fondation
(anonymous, 2012)
II. Program CSR PT. Djarum (Djarum Foundation)
a. Bakti Sosial Djarum Foundation
Suatu Kegiatan Bakti Sosial yang bermanfaat untuk masyarakat dan kegiatan kemanusiaan. Seperti kegiatan Donor darah yang diadakan setiap tiga bulan sekali dan bekerjasama dengan PMI. Selain kegiatan rutin donor darah, PT. Djarum juga memperhatikan kondisi situasional seperti bencana alam. Dalam rangka menyambut dan merayakan Hari Raya Idul Adha. PT. Djarum juga melakukan penyerahan hewan kurban yang dilakukan hampir diseluruh daerah Indonesia. Kegiatan ini rutin diadakan PT. Djarum setiap tahunnya, sebagai bentuk nyata kepedulian perusahaan terhadap kesejahteraan warga disekitar kantor PT. Djarum se-Indonesia. (anonymous, 2012)
b. Bakti Olahraga Djarum Foundation
Perkumpulan Bulutangkis Djarum (PB Djarum) lahir di kota Kudus, Jawa Tengah. PB Djarum terus berusaha membumikan bulutangkis, sebagai olahraga yang dapat membawa nama besar Indonesia di kancah Internasional. Prestasi demi prestasi pun mulai nampak dan mengalir semakin deras. Melalui pembibitan dan pembinaan yang serius, PB Djarum berhasil melahirkan atlet-atlet bulutangkis Indonesia kelas dunia. (anonymous, 2012)
Sebut saja Liem Swie King, Kartono, Christian Hadinata, Hastomo Arbi, Hadiyanto, Heryanto, dan Hadibowo, yang dijuluki “The Magnificent Seven of Djarum” saat merebut Piala Thomas 1984 di era 1970 hingga 1980-an. Kemudian di sektor putri ada Ivana Lie, Kho Mei Hwa dan Ho Djay Ging. PB Djarum secara rutin melakukan seleksi audisi umum satu kali dalam setahun, di setiap musim liburan sekolah anak-anak. Audisi umum ini dilakukan untuk mencari bibit bulutangkis yang berpotensi di usia 10-15 tahun. Pendaftar yang memenuhi persyaratan boleh mengikuti audisi umum tanpa dipungut biaya. (anonymous, 2012)
Untuk mengembalikan kejayaan bulutangkis Indonesia, program Bakti Olahraga Djarum Foundation menyelenggarakan kegiatan Djarum Badminton All Stars di daerah yang berbeda setiap kali penyelenggaraan. Kegiatan ini diisi dengan coaching clinic untuk atlet pemula dan pelatih lokal yang memaparkan hal-hal mendasar dalam melatih seorang atlet dan memolesnya untuk menjadi seorang juara serta pertandingan eksebisi yang menampilkan legenda PB Djarum, atlet PB Djarum yang masih aktif dan atlet lokal. (anonymous, nd)
c. Bakti Lingkungan Djarum Foundation
Pada tahun 1979, Djarum telah mengelola usaha pelestarian lingkungan, menciptakan keteduhan, melestarikan ekosistem lokal, mencegah erosi tanah dan untuk membantu resapan air.Ribuan jenis tanaman peneduh telah ditanam, dan usaha tersebut berkembang luas juga menjangkau sebagian besar wilayah pulau Jawa bagian tengah. (anonymous, 2012)
d. Bakti Pendidikan Djarum Foundation
Sejak tahun 1984, Djarum Beasiswa Plus secara konsisten berperan aktif memajukan pendidikan melalui pembudayaan dan pemberdayaan mahasiswa berprestasi tinggi, dalam berbagai pelatihan soft skills untuk membentuk manusia Indonesia yang disiplin, mandiri dan berwawasan luas serta menjadi pemimpin yang ber-intelektual dan cerdas emosional. Para calon penerima Djarum Beasiswa Plus tersebut diseleksi secara ketat dan harus memenuhi persyaratan Intelligence Quotient (IQ) dan Emotional Quotient (EQ), sehingga mereka memiliki kecerdasan emosional dalam proses meraih prestasi. (anonymous, 2012)
e. Bakti Seni dan Budaya Djarum Fondation
Sejak tahun 1992, melalui program Djarum Apresiasi Budaya, Djarum telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, antara lain Bengkel Teater Rendra, Teater Koma, Putu Wijaya, Teater Mandiri, Butet Kartaredjasa, Teater Gandrik, dan lain-lain. Djarum Bakti Budaya melakukan berbagai usaha untuk memperkenalkan, mengembangkan dan memelihara warisan luhur budaya bangsa, antara lain menggandeng Perkumpulan Rumah Pesona Kain, menyelenggarakan Pesona Batik Kudus. Program untuk meningkatkan apresiasi terhadap seni sastra juga dibangun, antara lain bekerjasama dengan Yayasan Lontar menerbitkan Seri buku Modern Library of Indonesia, yaitu berupa terjemahan karya-karya sastra Indonesia ke dalam bahasa Inggris supaya karya tersebut dapat dibaca dan dikenal oleh masyarakat internasional. Dukungan terhadap perkembangan seni rupa juga semakin digiatkan. Selain mendukung event seni rupa, PT. Djarum juga bekerjasama dengan Rudi Mantofani dalam mewujudkan pendirian Sculpture Super Smash, sebuah karya fenomenal yang dibangun di depan GOR Bulutangkis Djarum, Jati, Kudus. (anonymous, 2012)
III. Kondisi Pasang-Surut Bulutangkis Indonesia
Bermula pada tahun 1969, didorong rasa cinta CEO PT. Djarum, Budi Hartono beserta karyawannya pada dunia bulutangkis, maka dijadikanlah tempat melinting rokok sebagai sebuah tempat dimana para karyawan Djarum dapat berlatih dan bermain bulutangkis. Lama kelamaan tempat tersebut tidak hanya digunakan oleh karyawan PT. Djarum saja tetapi juga digunakan oleh masyarakat sekitar untuk tujuan yang sama. PB Djarum telah banyak melahirkan atlet-atlet Indonesia kelas dunia seperti : Liem Swie King, Hastomo Arbi, Hadiyanto, Kartono, Christian Hadinata, Hadibowo dan lain-lain. (anonymous, nd)
Olahraga bulutangkis di Indonesia mengalami pasang surut, jika dibandingkan dengan zamannya Susi Susanti, Alan Budi Kusuma, Liem Swie King, Mia Audina, dan lain-lain Indonesia hampir selalu memenangkan gelar juara atau mendapatkanmedali emas di kejuaraan apapun. Setelah generasi ini gantung raket, prestasi Indonesia di cabang olahraga ini langsung menurun. Para junior yang seharusnya menggantikan senior ternyata belum siap ditinggalkan oleh senior.Ada masyarakat yang mulai pesimis dengan bulutangkis Indonesia dan ada juga yang masih menaruh harapan bahwa bulutangkis Indonesia bisa bangkit kembali.Selama periode kegelapan ini hanya satu yang tampak sinar terang yaitu Taufik Hidayat. (anonymous, 2010)
Seperti yang di kemukakan oleh Christian Hadinata, "paling baik memang harus mengedepankan para junior dan pelapis supaya mereka cepat matang. Tetapi masyarakat siap tidak siap dengan fakta bahwa Indonesia akan harus melewati periode vakum gelar ?" dari saya pribadi, saya setuju pendapat diatas. Bukankah sukses dimulai dari langkah awal yang terkadang tidak mulus, terjatuh-jatuh, tetapi terus bertekad untuk maju. Yang dulunya junior yang sering dipandang sebelah mata dan di remeh-remehkan, bahkan oleh masyarakat Indonesia sendiri sekarang telah bermetamorfosis menjadi pemain papan atas dunia. (anonymous, 2010)
Di ganda putra dan campuran, regenerasi mulai tampak. Banyak pasangan-pasangan muda yang cukup menjanjikan. Indonesia punya Angga Pratama/Rian Agung Saputro, Arya Adiatama/Edi Subaktiar, Marcus Fernaldi Gideon/Agripina Prima Rahmanto Pamungkas serta Muhamad Rijal/Debby Susanto. Regenerasi yang 'mati suri' terjadi di tunggal putri. Tak ada lagi prestasi yang diberikan usai era Susi Susanti dan Mia Audina.
(Putri, 2012)
IV. Potensi dan Prestasi Atlet Bulutangkis Indonesia
Sukses dimulai dari langkah awal yang terkadang tidak mulus, sering terjatuh, tetapi harus bertekad maju. Saat ini sudah semakin banyak atlet bulutangkis Indonesia yang berprestasi dan termasuk dalam 10 besar peringkat dunia dan disegani oleh pemain papan atas dari berbagai negara. Sebut saja pasangan Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad,
Sony
Dwi Kuncoro, Simon Santoso, Adrianti Firdasari, Markis Kido, Hendra Setiawan, Muhammad Ahsan, Meliana Jauhari,Greysia Polli, Nitya Krishinda, Tommi Sugiaro, dan lain-lain. Kekuatan Indonesia kini sudah hampir merata. Atlet-atlet bulutangkis Indonesia berhasil membawa nama baik Negara Indonesia di dunia internasional. (anonymous, 2010)
Dalam beberapa tahun terakhir, prestasi Indonesia di olahraga bulutangkis sangat memprihatinkan. Putra-putri kebanggaan tanah air seakan kesulitan meraih prestasi di ajang internasional.Prestasi Indonesia di olahraga ini berbanding terbalik dengan Cina.Negeri Tirai Bambu itu hampir selalu menguasai di semua turnamen internasional. (anonymous, 2010)
Di tahun ini, Indonesia gagal mempertahankan tradisi meraih medali di ajang Olimpiade. Padahal, Indonesia selalu sukses menyumbang medali sejak Olimpiade Barcelona 1992. Kala itu, medali emas disumbangkan Susi Susanti dan Alan Budikusuma. Sekian lama Indonesia bisa berbangga hati karena bulutangkis selalu menyumbang medali di Olimpiade. Namun, seperti sudah diprediksi sebelumnya, Merah Putih gagal berkibar di Olimpiade London 2012. (Surya, 2013)
Prestasi Indonesia di dunia olahraga bulutangkis sangat berlimpah. Prestasi yang diraih tiga tahun belakangan ini adalah seperti Juara All England 2012, pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir yang juga juara Swiss Open, India Open, Sea Games 2011. Juara Indonesia Open Premier Super Series dirah oleh Simon Santoso. Juara Taipei Open 2012 Grand Prix Gold diraih oleh pasangan ganda campuran Mhammad Rijal dan Debby Susanto, Ganda Putri oleh
Pia
Zebadiah Bernadeth dan Riski Amelia Pradipta.(Putri, 2012)
Untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi bulutangkis Indonesia diperlukan manajemen yang baik untuk para atlet. Juga menjadikan bulutangkis sebagai olahraga ekstrakulikuler di setiap sekolah, pembibitan pemain sejak dini dan pembangunan gedung olahraga serta lapangan bulutangkis untuk menambah minat dan bakat anak anak. Dan itulah yang CSR yang telah diterapkan PT. Djarum agar bulutangkis Indonesia semakin menjadi lebih baik dan lebihberprestasi dikancah internasional. CSR yang diterapkan oleh PT. Djarum ini sangat berpengaruh besar karena telah melahirkan atlet-atlet yang mengharumkan nama ibu pertiwi. Juga membangun gedung-gedung olahraga untuk latihan bulutangkis serta bantuan dana dan beaiswa dibidang olahraga, seni dan budaya.
V. Kesimpulan
Tanggung Jawab Sosial yang diberikan PT.Djarum tidak hanya pada karyawannya tetapi juga pada masyarakat umum. Untuk melaksanakan tanggung jawab ini PT.Djarum melakukan Coorporate Social Responsibility(CSR), yang sangat jelas, yaitu : PT. Djarum memberikan dana 30 Milliar untukpembangunan lapangan bulutangkis, GOR PT. Djarum Bakti Bangsa, yang digunakan untuk merekrut para pemain bulutangkis yang handal berkelas dunia. (Asih, 2012)
CSR merupakan program yang dilakukan perusahaan sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat. Juga untukmendapatkan image atau citra baik dimata masyarakat, mendapatkan dukungan dan simpatik. Selain menyumbang pendapatan bagi negara PT. Djarum juga menyumbang berbagai kegiatan sosial yang membantu meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dengan adanya pemberian beasiswa dibidang olahraga, seni dan budaya. PT. Djarum juga melakukan aksi penghijauan sebagai tindak pencegahan Global Warming. Semua hal ini dapat memberikan dampak positif bagi perusahaaan, masyarakat dan lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar