I.
Perilaku konsumen
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan
pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan
dan keinginan . Perilaku konsumen
merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan
dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement)
proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
a.
Pendekatan dalam meneliti perilaku konsumen
Terdapat tiga
pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen. Pendekatan pertama adalah
pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku
konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara
panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang
dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.Pendekatan ke dua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survei untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
b.
Proses pengambilan keputusan
pembelian
Sebelum dan
sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses
yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:
1.
Pengenalan
masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli
suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang
muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
2.
Pencarian
informasi (information source). Setelah memahami masalah
yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan
yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
3.
Mengevaluasi
alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen
mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
4.
Keputusan
pembelian (purchase decision). Setelah konsumen
mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian
dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
5.
Evaluasi
pasca-pembelian (post-purchase evaluation)
merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada
tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam
hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai
dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen
akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan
hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.
II.
SEGMENTASI
PASAR DAN ANALISIS DEMOGRAFI
1.
Pengertian
Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar dapat didefinisikan sebagai proses
membagi pasar menjadi bagian/bagian atau irisan/irisan konsumen yang khas yang
mempunyai kebutuhan atau sifat yang sama dan kemudian memilih satu atau lebih
segmen yang akan dijadikan sasaran. Sementara
ada pendapat yang menuturkan bahwa Segmentasi merupakan unsur pertama strategi.
Menurut Hermawan Kartajaya dkk (2003) dalam bukunya Rethinking Marketing
segmentasi berarti ‘melihat pasar secara kreatif’. Segmentasi merupakan seni
mengidentifikasikan serta memanfaatkan peluang-peluang yang muncul di pasar.
Segmentasi memungkinkan pemasar menghindari persaingan langsung. Ini
dimungkinkan karena mereka bisa “tampil beda” dengan kompetitornya, melalui
perbedaan harga, corak, kemasan, daya tarik promosi, cara distribusi dan
service memadai.
Berdasarkan pengertian diatas
dapat disimpulkan bahwa segmentasi memiliki peran penting dalam sebuah
perusahaan. Segmentasi tersebut memiliki peran penting karena beberapa alasan
yaitu pemfokusan aloksai sumber daya manusia, penetuan komponen strategi.
2. Tujuan Segmentasi Pasar
a. Memudahkan Pembedaan Pasar:
Setiap produk yang dihasilkan
adalah untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Agar produk tersebut
dapat diterima tentunya haruslah sesuai dengan selera konsumen.
b. Perbaikan
Pelayanan
Dalam memenuhi kebutuhannya
konsumen selalu menginginkan empat hal penting yaitu kualitas barang yang
bagus, harga yang terjangkau serta pelayanan yang baik dan memuaskan serta
ketepatan waktu.
c. Strategi
lebih terarah
Dengan melayani konsumen yang
sifatnya homogen maka strategi pemasaran yang direncanakan dapat lebih mengarah
dalam menyusun marketing mix yang meliputi perencanaan produk, harga,
distribusi dan promosinya sehingga menjadi lebih tajam.
3.
Basis Segmentasi Pasar
Pasar dapat dibagi ke dalam
berbagai basis, dan pasar industri dibagi secara berbeda dari pasar konsumen,
seperti yang digambarkan di bawah ini.
a. Segmentasi
Pasar Konsumen
Segmentasi untuk pasar retail
(konsumer) dapat dipetakan menjadi sbb :
• Segmentasi geografis : segmenteasi berdasarkan pada variabel geografis seperti daerah, iklim, kepadatan penduduk, dan laju pertumbuhan penduduk.
• Segmentasi geografis : segmenteasi berdasarkan pada variabel geografis seperti daerah, iklim, kepadatan penduduk, dan laju pertumbuhan penduduk.
• Segmentasi demografis berdasarkan pada
variabel-variabel seperti usia, jenis kelamin, etnis, pendidikan, pekerjaan,
penghasilan, dan status keluarga.
• Segmentasi psikografis berdasarkan pada
variabel-variabel seperti nilai, sikap, dan gaya hidup.
• Segmentasi behavioral berdasarkan pada
variabel-variabel seperti laju dan pola penggunaan, sensitivitas harga,
kesetiaan akan brand, dan benefit seeker.
b. Segmentasi
Pasar Perusahaan
Sementara untuk pasar perusahaan
(business segment), segmentasi dapat dibedakan :
• Segmentasi geografis – berdasarkan pada variabel-variable regional seperti konsentrasi pelanggan, laju pertumbuhan industri regional, dan faktor ekonomi makro internasional
• Segmentasi geografis – berdasarkan pada variabel-variable regional seperti konsentrasi pelanggan, laju pertumbuhan industri regional, dan faktor ekonomi makro internasional
• Jenis pelanggan - berdasarkan pada faktor-faktor
seperti ukuran organisasi, industrinya, posisi dalam value chain dan lain-lain.
• Perilaku pembeli – berdasarkan pada faktor-faktor
seperti kesetiaan terhadap produk, pola penggunaan, dan ukuran pesanan.
Pengaruh
Segmentasi
A.
Analisis Kepuasan Konsumen
Kepuasan konsumen adalah sejauh mana manfaat sebuah
produk dirasakan (perceived) sesuai dengan apa yang diharapkan pelanggan
(Amir, 2005). Kotler (2000) mengatakan bahwa kepuasan konsumen merupakan
tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan antara kinerja produk yang ia
rasakan dengan harapannya.
a.
Komponen Kepuasan Konsumen
Menurut Giese & Cote (2000) sekalipun banyak definisi kepuasan
konsumen, namun secara umum tetap mengarah kepada tiga komponen utama, yaitu:
i.
Respon : Tipe dan
intensitas
Kepuasan konsumen merupakan respon emosional dan juga
kognitif. Intesitas responnya mulai dari sangat puas dan menyukai produk sampai
sikap yang apatis terhadap produk tertentu.
ii.
Fokus
Fokus pada performansi objek disesuaikan pada beberapa
standar. Nilai standar ini secara langsung berhubungan dengan produk, konsumsi,
keputusan berbelanja, penjual dan toko.
iii.
Waktu respon
Respon terjadi pada waktu tertentu, antara lain : setelah
konsumsi, setelah pemilihan produk atau jasa, berdasarkan pengalaman
akumulatif. Durasi kepuasan mengarah kepada berapa lama respn kepuasan itu
berakhir.
b. Jenis Kepuasan Konsumen
Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2 :
a. Kepuasan
Fungsional,
Merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau
pemakaian suatu produk. Misal : karena makan membuat perut kita menjadi
kenyang.
b. Kepuasan
Psikologikal,
Merupakan kepuasan yang diperoleh
dari atribut yang bersifat tidak berwujud. Misal : Perasaan bangga karena mendapat
pelayanan yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah .
B.
Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan
perseroan untuk menghasilkan suatu keuntungan dan menyokong pertumbuhan baik
untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas perseroan biasanya
dilihat dari laporan laba rugi perseroan (income statement) yang menunjukkan
laporan hasil kinerja perseroan.
1.
Fokus Pada “Core Business” Terpenting Anda
Apakah Anda sudah mengetahui apa
sebenarnya Core Business di mana Anda harus menfokuskan waktu, energi dan
pikiran? Jika Anda melenceng pada hal-hal yang tidak penting, maka yang sedah
Anda lakukan adalah pemborosan sumberdaya.
2.
Berdayakan Orang-orang Yang Berdedikasi
Melalui Kepemimpinan
Manusia adalah sumberdaya
terpenting dalam organisasi Anda. Semakin tinggi tingkat penghargaan Anda pada
aspek manusia, semaking tinggi pula tingkat kemampuan untuk menciptakan
keberhasilan organisasi.
4.
Pertajam Kecerdasan Organisasi
Apakah organisasi Anda merupakan
organisasi yang cerdas? Semakin cerdas organisasi, semakin tinggi pula
kemampuan organisasi Anda dalam menavigasikan diri ke arah masa depan yang
lebih baik.
5.
Kompensasi Yang Sesuai
Manusia ingin dihargai. Jika Anda
membayar lebih rendah dibandingkan kemampuan dan usaha yang sudah mereka berikan
bagi organisasi Anda, mereka akan merasa dirugikan.
C.
Strategi Pemasaran
Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus
memenuhi beberapa karakteristik:
• Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen
harus dapat diukur meskipun ada beberapa variabel yang sulit diukur.
• Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau
dan dilayani secara efektif.
• Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan
menguntungkan untuk dilayani
• Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan
secara konseptual dan memberikan.
Analisis Perubahan
A.
Analisis Konsumen
Analisis konsumen berguna untuk
melihat bagaimana konsumen mengambil keputusan dan peran pemasaran di dalamnya.
Pengambilan Keputusan Konsumen
Pengambilan Keputusan Konsumen
Proses pengambilan keputusan yang
dilakukan seseorang mengalami berbagai pentahapan sebagai berikut:
1.
Analisis Kebutuhan
Konsumen merasa bahwa dia
membutuhkan sesuatu untuk memenuhi keinginannya. Kebutuhan itu bisa
dibangkitkan oleh dirinya sendiri ataupun stimulus eksternal.
2. Pencarian
Informasi
Setelah kebutuhan itu dirasakan,
konsumen kemudian mencari produk ataupun jasa yang bisa memenuhi kebutuhannya.
3.
Evaluasi Alternatif
Konsumen kemudian mengadakan
evaluasi terhadap berbagai alternatif yang tersedia mulai dari keuntungan dan
manfaat yang dia peroleh.
4. Keputusan
Pembelian
Konsumen memutuskan untuk membeli
merek tertentu dengan harga tertentu, warna tertentu.
5. Sikap
Paska Pembelian
Sikap paska pembelian menyangkut
sikap konsumen setelah membeli produk ataupun mengkonsumsi suatu jasa.
B.
Analisis Kebijakan Konsumen
Analisis kebijakan (policy
analysis) dapat dibedakan dengan pembuatan atau pengembangan kebijakan (policy
development). Analisis kebijakan tidak mencakup pembuatan proposal perumusan
kebijakan yang akan datang. Analisis kebijakan mengkaji kebijakan yang telah
berjalan, sedangkan pengembangan kebijakan memberikan petunjuk bagi pembuatan
atau perumusan kebijakan yang baru.
Tindakan- tindakan kebijakan sosial adalah:
Tindakan- tindakan kebijakan sosial adalah:
1. Penelitian dan rasionalisasi
yang dilakukan untuk menjamin keilmiahan dari analisis yang dilakukan.
2. Orientasi nilai yang dijadikan
patokan atau kriteria untuk menilai kebijakan sosial tersebut berdasarkan nilai
benar dan salah.
3. Pertimbangan politik yang
umumnya dijadikan landasan untuk menjamin keamanan dan stabilitas.
C. Perubahan
Struktur Pasar
1. Pasar
Persaingan Sempurna
Jenis pasar persaingan sempurna
terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk
yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak.
2. Pasar
Monopolistik
Struktur pasar monopolistik
terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang
serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara
produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan
ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya
3. Pasar
Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu
bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual
dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah
industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya.
4. Pasar
Monopoli
Pasar monopoli akan terjadi jika
di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual.
Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan
kereta api (perumka), dan lain sebagainya.
III.
Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Proses pengambilan keputusan diawali
dengan adanya kebutuhan yang berusaha untuk dipenuhi. Pemenuhan kebutuhan ini
terkait dengan beberapa alternatif sehingga perlu dilakukan evaluasi yang
bertujuan untuk memperoleh alternatif terbaik dari persepsi konsumen. Di dalam
proses membandingkan ini konsumen memerlukan informasi yang jumlah dan tingkat
kepentingannya tergantung dari kebutuhan konsumen serta situasi yang dihadapinya.
Keputusan pembelian akan dilakukan dengan menggunakan kaidah menyeimbangkan
sisi positif dengan sisi negatif suatu merek (compensatory decision rule)
ataupun mencari solusi terbaik dari perspektif konsumen (non-compensatory
decision rule), yang setelah konsumsi akan dievaluasi kembali.
1. MODEL-MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN
a.
Model Perilaku Pengambilan keputusan
Model Ekonomi yang dikemukakan oleh
ahli ekonomi klasik dimana keputusan orang itu rasional, yaitu berusaha
mendapatkan keuntungan marginal sama dengan biaya marginal atau untuk
memperoleh keuntungan maksimum
Model Manusia Administrasi Dikemukan
oleh Herbert A. Simon dimana lebih berprinsip orang tidak menginginkan
maksimalisasi tetapi cukup keuntungan yang memuaskan
Model Manusia Mobicentrik
Dikemukakan oleh Jennings, dimana perubahan merupakan nilai utama sehingga
orang harus selalu bergerak bebas mengambil keputusan
Model Manusia Organisasi Dikemukakan
oleh W.F. Whyte, model ini lebih mengedepankan sifat setia dan penuh kerjasama
dalam pengambilan keputusan
Model Pengusaha Baru Dikemukakan
oleh Wright Mills menekankan pada sifat kompetitif
Model Sosial Dikemukakan oleh Freud
Veblen dimana menurutnya orang seringb tidak rasional dalam mengambil keputusan
diliputi perasaan emosi dan situsai dibawah sadar.
b.
Model Preskriptif dan Deskriptif
Fisher mengemukakan bahwa pada
hakekatnya ada 2 model pengambilan keputusan, yaitu:
Model Preskriptif Pemberian resep
perbaikan, model ini menerangkan bagaimana kelompok seharusnya mengambil
keputusan.
Model Deskriptif Model ini
menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu.
Model preskriptif berdasarkan pada
proses yang ideal sedangkan model deskriptif berdasarkan pada realitas
observasi.
Disamping model-model diatas (model
linier) terdapat pula model Spiral dimana satu anggota mengemukakan konsep dan
anggota lain mengadakan reaksi setuju tidak setuju kemudian dikembangkan lebih
lanjut atau dilakukan “revisi” dan seterusnya.
2. TIPE – TIPE PROSES PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:
Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:
1. Pengenalan masalah (problem
recognition).
Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
2. Pencarian informasi (information source).
Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
3. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation).
Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
4. Keputusan pembelian (purchase decision).
Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian.Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
5. Evaluasi pasca pembelian (post-purchase evaluation)
merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut di masa depan.
3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMECAHAN MASALAH
Konsumen menggunakan pemecahan masalah yang terbatas ketika mereka melakukan sedikit usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini sering dilakukan oleh konsumen ketika membeli suatu produk yang telah mereka gunakan sebelumnya
Faktor-faktor yang mempengaruhi jangkauan pemecahan masalah :
Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
2. Pencarian informasi (information source).
Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
3. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation).
Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
4. Keputusan pembelian (purchase decision).
Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian.Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
5. Evaluasi pasca pembelian (post-purchase evaluation)
merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut di masa depan.
3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMECAHAN MASALAH
Konsumen menggunakan pemecahan masalah yang terbatas ketika mereka melakukan sedikit usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini sering dilakukan oleh konsumen ketika membeli suatu produk yang telah mereka gunakan sebelumnya
Faktor-faktor yang mempengaruhi jangkauan pemecahan masalah :
1. Alternatif-alternatif dibedakan
dengan cara yang relevan, misalnya pembelian rumah,
alternatif pemilihan adalah lingkungan rumah (bersih, tidak banjir, dekat kota atau
mudah transportasi), bahan baku, harga (cicilan rendah dan lama).
alternatif pemilihan adalah lingkungan rumah (bersih, tidak banjir, dekat kota atau
mudah transportasi), bahan baku, harga (cicilan rendah dan lama).
2. Tersedia waktu yang memadai untuk
pertimbangan yang mendalam untuk membeli produk.
3. Terdapat tingkat keterlibatan
(relevansi pribadi) yang tinggi yang menyertai
pembelian.
pembelian.
Terdapat 5 faktor internal yang
relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:
1. Motivasi (motivation) merupakan
suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk
mencapai tujuan tertentu.
mencapai tujuan tertentu.
2. Persepsi (perception) merupakan
hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau
kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap
rangsangan tersebut.
kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap
rangsangan tersebut.
3. Pembentukan sikap (attitude
formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri
seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
4. Integrasi (integration) merupakan
kesatuan antara sikap dan tindakan.Integrasi
merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang
untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak
membeli produk tersebut.
merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang
untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak
membeli produk tersebut.
5. Pembelajaran (learning) merupakan
proses belajar yang dilakukan seseorang setelah
membeli produk tersebut dengan melihat apakah produk tersebut memiliki kegunaan dan akan dijadikan sebagai alternatif dalam pembelian selanjutnya.
4. PEMBELIAN
Struktur Keputusan Membeli
membeli produk tersebut dengan melihat apakah produk tersebut memiliki kegunaan dan akan dijadikan sebagai alternatif dalam pembelian selanjutnya.
4. PEMBELIAN
Struktur Keputusan Membeli
Struktur keputusan membeli
penting,karena sesudah menetukan kebutuhan dan mempunyai keinginan akan produk
tertentu, konsumen diharapkan untuk memunculkan keputusan untuk membeli. Ada
tujuh struktur keputusan membeli yang mempengaruhi konsumen, yaitu :
1. Keputusan tentang jenis produk
Konsumen dapat memutuskan untuk membelanjakan uangnya untuk membeli produk X atau tujuan lain selain melakukan pembelian. Para pemasar harus memusatkan perhatian pada konsumen yang diharapkan memutuskan untuk untuk membeli produk X dari alternatif lain yang mereka pertimbangkan uangnya untuk membeli komputer atau keperluan lain (membeli kamera, pakaian, dan buku)
2. Keputusan tentang jenis produk
Konsumen memutuskan untuk membeli produk X dengan bentuk tertentu (ukuran, mutu, corak,dan sebagainya). Perusahaan harus menggunakan riset pemasaran untuk mengetahui kesukaan konsumen (untuk memaksimumkan daya tarik merk produk X, misalnya mahasiswa tersebut menentukan karakteristik dari komputer yang diinginkan yaitu laptop, Pentium 120, kemampuan memproses cepat, fasilitas lengkap (baterai, CD drive, mouse)
3. Keputusan tentang merek
Konsumen memutuskan merk yang akan diambil. Perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merk. Misalnya berdasarkan informasi yang dihimpun, mahasiswa tersebut memilih untuk mendapatkan komputer merk acer.
4. Keputusan tentang penjualan
Konsumen memutuskan dimana akan membeli (toko serba ada, elektronik, toko khusus dan lain-lain, perusahaan ( termasuk pedagang besar, pengecer) Harus mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual tertentu. Misalnya mahasiswa tersebut mempunyai pilihan membeli di toko elektronik, toko khusus komputer atau agen tertentu. Disamping pertimbangan harga, ia mempertimbangkan pula layanan yang didapat baik pada waktu membeli layanan purna jual.
5. Keputusan tentang jumlah produk
Konsumen memutuskan jumlah produk yang akan dibeli. Perusahaan harus mempertimbangkan banyaknya produk tersedia untuk konsumen sesuai keinginan konsumen yang berbeda-beda.
6. Keputusan tentang waktu pembelian
Konsumen memutuskan kapan harus membeli (kapan uang/kesempatan tersedia). Perusahaan harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam penentuan waktu pembelian, yang juga mempengaruhi perusahaan dalam mengatur waktu produksi, pemesanan, periklanan dan sebagainya.
7. Keputusan tentang cara pembayaran
Konsumen memutuskan mode pembelanjaan yang disukainya, perusahaan harus mengetahui hal ini yang akan mempengaruhi dalam penawaran pembayaran (discount untuk tunai, kemudahan kredit, bunga rendah, dan lain-lain).
1. Keputusan tentang jenis produk
Konsumen dapat memutuskan untuk membelanjakan uangnya untuk membeli produk X atau tujuan lain selain melakukan pembelian. Para pemasar harus memusatkan perhatian pada konsumen yang diharapkan memutuskan untuk untuk membeli produk X dari alternatif lain yang mereka pertimbangkan uangnya untuk membeli komputer atau keperluan lain (membeli kamera, pakaian, dan buku)
2. Keputusan tentang jenis produk
Konsumen memutuskan untuk membeli produk X dengan bentuk tertentu (ukuran, mutu, corak,dan sebagainya). Perusahaan harus menggunakan riset pemasaran untuk mengetahui kesukaan konsumen (untuk memaksimumkan daya tarik merk produk X, misalnya mahasiswa tersebut menentukan karakteristik dari komputer yang diinginkan yaitu laptop, Pentium 120, kemampuan memproses cepat, fasilitas lengkap (baterai, CD drive, mouse)
3. Keputusan tentang merek
Konsumen memutuskan merk yang akan diambil. Perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merk. Misalnya berdasarkan informasi yang dihimpun, mahasiswa tersebut memilih untuk mendapatkan komputer merk acer.
4. Keputusan tentang penjualan
Konsumen memutuskan dimana akan membeli (toko serba ada, elektronik, toko khusus dan lain-lain, perusahaan ( termasuk pedagang besar, pengecer) Harus mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual tertentu. Misalnya mahasiswa tersebut mempunyai pilihan membeli di toko elektronik, toko khusus komputer atau agen tertentu. Disamping pertimbangan harga, ia mempertimbangkan pula layanan yang didapat baik pada waktu membeli layanan purna jual.
5. Keputusan tentang jumlah produk
Konsumen memutuskan jumlah produk yang akan dibeli. Perusahaan harus mempertimbangkan banyaknya produk tersedia untuk konsumen sesuai keinginan konsumen yang berbeda-beda.
6. Keputusan tentang waktu pembelian
Konsumen memutuskan kapan harus membeli (kapan uang/kesempatan tersedia). Perusahaan harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam penentuan waktu pembelian, yang juga mempengaruhi perusahaan dalam mengatur waktu produksi, pemesanan, periklanan dan sebagainya.
7. Keputusan tentang cara pembayaran
Konsumen memutuskan mode pembelanjaan yang disukainya, perusahaan harus mengetahui hal ini yang akan mempengaruhi dalam penawaran pembayaran (discount untuk tunai, kemudahan kredit, bunga rendah, dan lain-lain).
5. DIAGNOSA PERILAKU KONSUMEN
Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal,yaitu :
Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal,yaitu :
1. untuk merancang sebuah strategi
pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan
saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli.
saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli.
2.perilaku konsumen dapat membantu
pembuat keputusan membuat kebijakan
publik.Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan
transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket
transportasi di hari raya tersebut.
publik.Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan
transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket
transportasi di hari raya tersebut.
3.pemasaran
sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen.
IV.
IV.
A. Evaluasi Alternatif sebelum
pembelian
Tahap Sebelum Pembelian
Konsumen akan menggali informasi
tentang produk serta mendefinisikan tingkat kebutuhannya terhadap produk.
Setelah mengidentifikasi kebutuhan dan kemungkinan mencari alternative pilihan
terhadap produk maka langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi terhadap
beberpa alternative produk yang ditawarkan oleh produsen
Evaluasi Alternatif
Evaluasi Alternatif
Dari berbagai informasi yang
diperoleh, selanjutnya di proses untuk mendapatkan keputusan atau pertimbangan
nilai akan suatu produk, dan akan menghasilkan beberapa atribut yang akan muncul,
setelah itu baru di beri bobot dari berbagai alternatif.
Tiga tingkatan dalam pemecahan ini;
Tiga tingkatan dalam pemecahan ini;
- Pemecahan masalah yang mensyaratkan respons yang rutin.
- Pemecahan masalah dengan proses yang tidak berbelit-belit (terbatas).
- Pemecahan masalah yang dilakukan dengan upaya yang lebih berhati-hati dan penuh pertimbangan (pemecahan masalah yang intensif).
Kriteria
Evaluasi
Kriteria evaluasi berisi dimensi atau atribut tertentu yang digunakan dalam menilai alternatif-alternatif pilihan.
Beberapa kriteria evaluasi yang umum adalah:
Kriteria evaluasi berisi dimensi atau atribut tertentu yang digunakan dalam menilai alternatif-alternatif pilihan.
Beberapa kriteria evaluasi yang umum adalah:
1. Harga
Harga menentukan pemilihan alternatif. Konsumen cenderung akan memiliha harga yang murahuntuk suatu produk yang ia tahu spesifikasinya.
2. Nama Merek
Merek terbukti menjadi determinan penting dalam pembelian obat.
3. Negara asal
Negara dimana suatu produk dihasilkan menjadi pertimbangan penting dikalangan konsumen. negara asal sering mencitrakan kualitas produk.
4. Saliensi (Atribut yang mencolok)
Konsep saliensi mencerminkan ide bahwa kriteria evaluasi kerap berbeda pengaruhnya untuk konsumen yang berbeda dan juga produk yang berbeda.
Harga menentukan pemilihan alternatif. Konsumen cenderung akan memiliha harga yang murahuntuk suatu produk yang ia tahu spesifikasinya.
2. Nama Merek
Merek terbukti menjadi determinan penting dalam pembelian obat.
3. Negara asal
Negara dimana suatu produk dihasilkan menjadi pertimbangan penting dikalangan konsumen. negara asal sering mencitrakan kualitas produk.
4. Saliensi (Atribut yang mencolok)
Konsep saliensi mencerminkan ide bahwa kriteria evaluasi kerap berbeda pengaruhnya untuk konsumen yang berbeda dan juga produk yang berbeda.
IV.
B. Pembelian
Pembelian yang
dilakukan konsumen untuk membeli suatu produk dipengaruhi oleh beberapa hal,
baik dari atribut-atribut produk dan perilaku pembeli konsumen itu sendiri.
Konsumen lebih mempertimbangkan kesan yang diperoleh dari pembelian, kesesuaian
dengan psikologis konsumen, maupun pertimbangan-pertimbangan lain dibandingkan
dari manfaat produk yang diperoleh. Pengambilan keputusan merupakan suatu
kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan barang yang
ditawarkan.
Kelima perilaku pasca
pembelian.
Pembeli merasa puas
atau tidak puas dalam proses pembelian terletak pada hubungan antara penilaian
suatu produk dan harapan konsumen. Apabila produk tidak sesuai harapan,
konsumen merasa tidak puas.
Faktor yang
mempengaruhi pembelian dan proses keputusan membeli tidak terjadi dengan
sendirinya, masalah kebudayaan, demografis, sosial, individu (karakteristik
pribadi), dan psikologis.
Menurut Kotler (1997)
ada beberapa tahap dalam mengambil suatu keputusan untuk melakukan pembelian,
anatara lain:
1. Pengenalan Masalah
Merupakan faktor
terpenting dalam melakukan proses pembelian, dimana pembeli akan mengenali
suatu masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan nyata
dan keadaan yang diinginkan.
2. Pencarian informasi.
Seorang selalu
mempunyai minat atau dorongan untuk mencari informasi. Apabila dorongan
tersebut kuat dan obyek yang dapat memuaskan kebutuhan itu tersedia maka
konsumen akan bersedia untuk membelinya.
3. Evaluasi Alternatif
Konsumen akan mempunyai
pilihan yang tepat dan membuat pilihan alternatif secara teliti terhadap produk
yang akan dibelinya.
4. Keputusan Pembeli
Setelah konsumen
mempunyai evaluasi alternatif maka konsumen akan membuat keputusan untuk
membeli.
5. Perilaku Pasca
pembelian
Artinya tahap dari
Proses keputusan membeli. Konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah
membeli berdasarkan rasa puas atau tidak puas.
2.2. Memilih Alternatif
Terbaik
Terjadinya transaksi
pembelian (dipandang dari sisi pemasaran) yaitu :
Pembelian yang
direncanakan: biasanya terjadi berdasarkan kebutuhan, artinya si konsumen
memang membutuhkan barang-barang tertentu.
Pembelian yang tidak
direncanakan : terjadi karena konsumen melihat atau merasakan manfaat lain dari
manfaat utama produk yang mereka beli.
2.3 Memilih sumber-sumber pembelian
· Sumber-Sumber
Pembelian Intern :
1.
Motivasi
Merupakan kebutuhan
yang cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari cara untuk memuaskan
kebutuhan tersebut. Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul
dari suatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, rasa
tidak nyaman.
2. Belajar
Proses dimana seseorang
memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan
suatu gambaran yang berarti dari dunia ini.
3. Kepribadian
Keputusan pembelian
juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur, tahapan daur
hidup,pekerjaan,situasi ekonomi,gaya hidup,serta kepribadian dan konsep diri
pembeli.
· Sumber-sumber Pembelian ekstern
1.
Kebudayaan
Faktor budaya
adalah salah satu pengaruh yang paling berdampak luas dalam perilaku konsumen.
2.
Kelompok Sosial dan Refrensi
Pada umumnya
konsumen sering meminta pendapat dari orang sekitas dan lingkungannya tentang
produk apa yang harus dibeli.
3.
Keluarga
Keluarga
adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat.
Keputusan pembelian keluarga, tergantung pada produk, iklan dan situasi.
V. SUMBER DAYA KONSUMEN DAN
PENGETAHUAN
1.Sumber Daya Konsumen.
Sumber daya konsumen adalah segala
sumber daya yang mempengaruhi konsumen untuk membeli barang atau jasa. Sumber
daya konsumen ada 3 macam, yaitu :
- Sumber daya ekonomi adalah segala sesuatu sumber daya
yang dimiliki baik yang tergolong sumber daya alam maupun potensi sumber
daya manusia yang dapat memberikan manfaat.
- Sumber daya sementara adalah sumber daya yang bisa
menghemat waktu, keinginan manusia ingin membeli barang dan jasa yang
tujuananya menghemat waktu yang ada.
- Sumber daya kognitif adalah sumber daya perencanaan dan
pengambilan keputusan seorang konsumentergadap apa yang ingin di belinya.
2. Pengetahuan.
Pengetahuan adalah ilmu yang didapat
tentang apa yang di fokuskan dari berbagai informasi yang di sini yang
berkaitan dengan fungsi konsumen.
Pengetahuan konsumen terbagi tiga,
yaitu:
- Pengetahuan produk Adalah pengetahuan yang di dapat
dari infornasi-informasi yang ada di kemasan maupun dari yang lain-lain
- Pengetahuan pembelian yaitu fungsi dari manfaat
pembelian ini apa.
- Pengetahuan pembelian letak adalah letak dan lokasi
barabg itu berada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar